Sebagai penemuan pertama, jam matahari ini mempunyai kelemahan, yaitu hanya dapat menunjukkan waktu jika matahari bersinar saja.
Setelah jam matahari, bangsa Mesir Kuno kembali mengembangkan penemuan jam dengan membuat jam pasir pada tahun 1.300 Sebelum Masehi.
Pasir yang dimasukkan ke dalam wadah kaca berbentuk angka delapan ini akan menentukan waktu tertentu dan akan dimulai saat pasir di tabung bagian atas habis dan memenuhi tabung bagian bawah.

Pada abad ke-15, orang-orang mengandalkan bunyi lonceng gereja dan lonceng yang dimiliki kota untuk membantu mereka bangun tidur dan memulai aktivitas.
Galileo kemudian menemukan jam pendulum, yang kemudian disempurnakan oleh Christiann Huygens pada tahun 1657 dan menjadi jam paling akurat saat itu.
Di abad ke-16, produksi jam sudah dimulai di Swiss yang dikerjakan oleh para pengungsi dari Perancis dan Italia.
Selama lebih dari 500 tahun, jam yang diproduksi di Swiss ini selalu diperbarui dalam hal ketepatan waktunya.
Karena penemuan jam dianggap sebagai sesuatu yang menakjubkan, pada akhir abad ke-16, jam menara yang ada di kota merupakan kebanggan yang dimiliki sebuah kota.
Bahkan, banyak orang yang berkumpul di sekitar jam besar hanya untuk mengagumi jam tersebut.
Jam tangan yang praktis dan dipakai banyak orang saat ini, ditemukan oleh seorang tukang kunci asal Jerman pada tahun 1510.
Pada awalnya, jam yang dibuat oleh Peter Henlein ini bukan berbantuk jam tangan, tapi merupakan jam saku
Karena jam buatannya yang dinilai bagus, Peter Henlein pun kemudian diminta untuk membuat jam menara yang besar untuk kastil Lichtenau di Jerman.
No comments:
Post a Comment