Monday, January 20, 2020

si Komo

Saat itu, si Komo identik dengan karakter yang menjadi 'biang kemacetan' 

Hal itu bermula saat lagu berjudul 'Si Komo Lewat Tol' populer seiring dengan populernya karakter si Komo. 

Liriknya yang berbunyi 'Macet lagi, macet lagi.. Gara-gara si Komo lewat' membuat anak berpikiran kalau jalan macet adalah ulah si Komo.

Kak Seto menjelaskan jika kalimat 'gara-gara si Komo lewat' bermula saat dirinya berada di Samarinda.

"Suatu saat saya diundang ke Samarinda. Panitia bilang 'coba Minggu pagi sebelum muncul,Komo jalan-jalan sambil naik sepeda' saat di jalan orang-orang banyak yang ingin salaman sama Komo. Gara-gara itu jadi macet. Di situlah lahir 'macet lagi, gara-gara si Komo lewat' 

Pria kelahiran Klaten, 28 Agustus 1951 ini menampik anggapan kalau karakter si Komo yang menjadi 'biang kemacetan' adalah penggambaran Presiden ke dua Soeharto. Menurutnya hal tersebut sangat mengada-ada, mengigat dirinya pun cukup dekat dengan keluarga Cendana.

"Bayangkan, si Komo ini muncul pertama kali di TPI, televisinya mbak Tutut, mana mungkin saya menyindir Pak Harto. Saya juga relatif dekat, nama anak pertama dan ke dua saya diberikan oleh Pak Harto" ucap Kak Seto.

Karakter si Komo memang cukup populer pada masanya. Saat itu cerita yang dibawakan pada serial si Komo adalah tentang cerita-cerita yang sering dialami anak setiap harinya seperti bermain, belajar hingga berpetualang. 

No comments:

Post a Comment