Benang Merah

Untuk Bisnis silahkan menghubungi Kami di 081213085882

Tuesday, January 21, 2020

MARKONAH

Di tahun 1950-an, saat muncul kehebohan nasional ketika ada sepasang suami istri diterima Presiden Soekarno di Istana Negara. Orang itu adalah sejoli yang mengaku sebagai Raja dan Ratu dari Anak Dalam Jambi, Raja Idrus dan Ratu Markonah. 
Dia berhasil masuk ke Istana atas saran seorang pejabat, agar Bung Karno berkenan menemuinya. 
Saran ini sangat muluk, yakni karena raja dan ratu ini punya kekuatan tertentu yang bisa membantu pembebasan Irian Barat.

Tentu saja Soekarno yang lagi punya obsesi mengusir Belanda di Irian Barat menyambutnya dengan gembira. 

Media massa kala itu terkena eforia dan antusias menyambutnya. 

Dua koran kala itu, yakni Masa Marhaen dan Duta Masyarakat memajang foto sang raja dan ratu bersama Bung Karno di halaman depan. 

Saran dari seorang pejabat terbukti. 

Di foto yang ada di koran itu dipasang keterangan, Raja Idrus dan Ratu Markonah akan membantu Indonesia membebaskan Irian Barat. 

Apalagi foto itu menarik karena keduanya mengenakan kaca mata hitam.

Laksana air bah, keterpesonaan kepada sosok Raja Idrus dan Ratu Markonah melimpah ruah. 

Pasangan ini menjadii pesohor baru dadakan. Para pejabat antusias menyalami, publik pun ikut terkesima. 

Apalagi sosok Ratu Markonah  lumayan cantik, meski punya sedikit cacat di bagian mata.

Sosok pasangan ini laku keras bak pisang goreng. 

Jurnalis pun sibuk meliput dan publik di mana-mana mengajaknya berfoto. 

Gosip pun menyebar. 

Ada berita dan desas-desus bahwa keduanya diberi uang saku lumayan gede, menginap gratis di hotel mewah, hingga makan gratis di restoran elit. 

Bahkan dikabarkan mereka dijamu bukan hanya sehari dua hari saja, tapi sampai berpekan-pekan lamanya. 

nasib mujur Raja Idrus dan Ratu Markonah kemudian terbongkar. 

Kala itu kedua sejoli ini tengah asyik pesiar dan shoping barang mewah dan cindera mata di sebuah pusat belanja di Jakarta. Tampaknya tanpa mereka sadari datang hari sial. 

Ini akibat publik mengenali sosoknya sebagai imbas mereka menjadi seorang pesohor dadakan. 

Ada seorang  tukang becak yang mengenali Raja Idrus. Ia katakan, bahwa dia itu adalah temannya yang juga sama-sama penarik becak.

apa yang dikatakan sang penarik becak soal asal usul Raja Idrus terendus wartawan. seorang jurnalis itu mencoba menelusuri kebenaran itu. Alhasil, setelah mengurai kabar kusut, jejak Raja Idrus diketahui. 

Dia ternyata memang seorang tukang becak dan sang permasurinya adalah seorang pelacur kelas teri. 

Dan si perempuan bukan dari suku Anak Dalam di Jambi, melainkan orang Tegal. 

Selain itu, nama dan kisah Raja Idrus dan Ratu Markonah juga dibuatkan lagu yang dibawakan penyanyi Teti Kadi. 


Di tahun 1970-an, ada cerita tentang seorang perempuan asal Aceh yang sedang hamil tidak biasa. Kala itu tersiar kabar sang bayi yang masih dalam perut perempuan bernama Cut Zahara Fona bisa bicara. Tak tanggung-tanggung, bahkan si jabang bayi itu yang belum berada di dunia, bisa mengaji. 

Kisah ini juga tersebar luas ke publik. Masyarakat geger. 

Apalagi banyak orang yang bersaksi bila sudah mendengar langsung suara bayi itu ketika menempelkan telinganya ke perut Zahara. 

Lagi-lagi media masa saat itu ikutan heboh. Dia memuat aneka berita soal mendengar suara bayi diperut seorang ibu dengan perut dililit kain.

Kegemparan makin menjadi ketika pejabat resmi ikut-ikutan. 

Orang penting setingkat Menteri Luar Negeri, Adam Malik, ikut mengundang Zahara ke kantornya. 

Sikap ini malah diikuti koleganya, Menteri Agama, Mochammad Dahlan. 

Dia bahkan memberi komentar fantastis. Katanya "Imam Syafe'i pun selama tiga tahun di dalam perut ibunya" 

Rupanya ia menyamakan fenomena ajaib bayi yang ada di dalam perut Cut Zahara dengan bayi ulama besar Imam Syafi'i.

Kisah ini makin fantastis ketika diberitakan media internasional. 

Bumbu ceritanya bahkan dikatakan sampai ke Pakistan. 

Ada media menulis, bila pemerintah Pakistan mengundang Cut Zahara dan suaminya piknik ke Istambul. 

Hebatnya lagi, media tersebut mengolahnya dengan tambahan ramalan, bila sang bayi yang ada dalam perut Cut Zahara manakala lahir nanti akan menjadi sosok suci, yakni Imam Mahdi.

photo
Cut Zahara Fona 

Kabar riuh ini akhirnya masuk ke dalam Istana. 

Kala itu pejabat penting negara sekelas Sekdalopbang (Sekretaris Pengendalian Pembangunan), Bardosono, sampai tergerak membawa Cut Zahara bertemu Presiden Soeharto. 

Bukan hanya itu, sang Presiden pun benar-benar bertemu di ruang tunggu Bandara Kemayoran. Ibu Tien pun turut mendampinginya. 

Untunglah Ibu Tien waspada. 

Rupanya ia tak gampang percaya seraya meminta bukti forensik dengan meminta Cut Zahara di bawa ke RS Cipto Mangunkusumo. Cut Zahara diperiksa. 

Dan ternyata ditemukan sebuah tape recorder kecil yang dililitkan diperutnya. Rahasia bayi ajaib itu pun terbongkar. 

Posted by QhubiL at 8:25 AM
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

About Me

My photo
QhubiL
View my complete profile

Blog Archive

  • ►  2021 (7)
    • ►  July (1)
    • ►  April (6)
  • ▼  2020 (210)
    • ►  November (1)
    • ►  October (26)
    • ►  September (8)
    • ►  August (42)
    • ►  March (36)
    • ►  February (35)
    • ▼  January (62)
      • Jalur Sutra (Silk Road)
      • Teaput Dome (skandal teko teh)
      • Al Capone
      • Crowley "two gun" si dua senjata
      • Sun Tzu, The Art of War & 36 Strategi
      • The Tielman Brothers
      • Prabu Kertanegara, pemimpin Kerajaan Singhasari, m...
      • Drunken Master (Jurus Mabuk)
      • Bakoel Koffie
      • Kisah penyakit Tho'un, Black Death dan Kolera di B...
      • Johny Indo
      • Jam Pasir
      • Bunga Mei Hua
      • Ang Pao
      • Dewi Kwan im
      • Ketika Hujan turun menjelang Hari Raya Imlek
      • Kumpulan Sajak
      • sejarah opium
      • Pieter Erbelverd dan Kampung Pecah Kulit
      • MARKONAH
      • RRI (Radio Republik Indonesia)
      • Sejarah Perkeretaapian Indonesia
      • Jalan Raya Pos Deandels
      • Geger Pecinan
      • Legenda Kuda Gagak Rimang
      • Arya Penangsang
      • Ratu Kalinyamat
      • Perompak Wokou
      • Kerajaan Kalingga di Indonesia
      • Orang Keling
      • BAZAR
      • Anneke Gronloh
      • Lima Sekawan
      • si Komo
      • Cerita Pengantar Tidur
      • Nina Bobo
      • Dongeng bukan hanya sekedar pengantar tidur
      • Dongeng sebelum tidur
      • Portugis menguasai Malaka
      • Portugis menyerah kepada VOC
      • Portugis hengkang dari Malaka
      • Portugis Malaka
      • kreol melayu
      • Bahasa Pijin
      • Bahasa Kreol
      • Keris
      • Punakawan
      • sejarah aksara dan penanggalan Jawa
      • kalender Jawa Sultan Agung
      • Pasaran Jawa, Pancawara, Nepto, Neptu, Weton, Padinan
      • Barongan pohon bambu
      • Tanujiwa
      • Kosa kata bahasa Indonesia dari bahasa Portugis
      • Keroncong Tugu
      • Maria Van Engels
      • Waterleiding (air ledeng)
      • Rumah Tanjung Timur (Villa Nova)
      • Cina Benteng
      • Nie ho kong
      • Tehyan
      • Casey Jones
      • BELANDA DEPOK
  • ►  2019 (1)
    • ►  December (1)
Watermark theme. Powered by Blogger.