Bunga Mei Hua adalah bunga nasional dari negara Tiongkok yang diresmikan pada tanggal 21 Juli 1964. Bunga ini melambangkan ketekunan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan, hal ini dikarenakan bunga Mei Hua tetap tumbuh dan mekar meskipun saat menghadapi musim dingin yang ekstrim.
Bunga Mei Hua juga dipandang sebagai simbol musim dingin dan pembawa musim semi dan juga melambangkan kecantikan, kesucian dan hal fana.
Pada era abad 20, bunga Mei Hua juga dilambangkan sebagai metafora dalam perjuangan revolusioner.
Bunga Mei Hua berasal dari Tiongkok, tepatnya pada sungai Yangtze, dan selanjutnya menyebar ke Jepang, Korea, Vietnam dan Taiwan.
Bunga Mei Hua dapat tumbuh di berbagai tempat seperti hutan, pinggir sungai, sepanjang jalan dan pegunungan.
Bunga Mei Hua tumbuh pada pertengahan musim dingin, biasanya pada bulan Januari hingga Februari. Pohon bunga Mei Hua tumbuh hingga setinggi 4-10 meter dan bunganya berdiameter 2-2.5cm.
Bunga Mei Hua sangat dicintai di Tiongkok sejak dahulu, hal ini dibuktikan dengan banyaknya karya seni dan literatur yang mengangkat tema menggunakan bunga ini.
Salah satu karya puisi yang terkenal adalah karya puisi "Lin Bu" dari masa dinasti Song, berjudul “Bunga Mei Hua di Taman Bukit”
Puisi tersebut kemudian mendapat sambutan dan balasan dari berbagai penulis lainnya, seperti "Wang Jun Qing" dan "Su Dong Po"
Adapula legenda Putri Shouyang, dimana legenda tersebut mengisahkan Putri Shouyang yang sedang beristirahat di bawah pohon Mei Hua dekat istana Hanzhang.
Sebuah kelopak bunga jatuh tepat di dahi putri Shouyang dan meningkatkan kecantikan sang putri.
Para gadis di istana terkesan dengan kelopak bunga tersebut, sehingga mereka menggunakan riasan yang berbentuk seperti kelopak bunga Mei Hua.
Riasan kelopak bunga Mei Hua ini kemudian dikenal dengan nama Meihua Zhuang.
Selanjutnya, Putri Shouyang disebut sebagai dewi bunga Mei Hua dibudaya Tiongkok.
No comments:
Post a Comment