Benang Merah

Untuk Bisnis silahkan menghubungi Kami di 081213085882

Wednesday, February 12, 2020

Andjing NICA

Batalyon Infanteri V (KNIL) 

Batalyon Infanteri V (Bataljon Infanterie) atau terkenal dengan sebutan Batalyon Andjing NICA, adalah sebuah batalyon dari Tentara Hindia Belanda (KNIL) yang beroperasi antara tahun 1945-1950. 

Batalyon ini disegani keberanian dan kekejamannya dalam operasi kontra gerilya dan turut serta dalam Agresi Militer 1 & 2. Batalyon ini kemudian ditugaskan ke Banjarmasin hingga saat pembubarannya, yaitu sesuai dengan keputusan Konferensi Meja Bundar, di mana sebagian anggota batalyon bergabung dengan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS), sebagian memilih demisioner dan sebagian lagi bergabung dengan Tentara Kerajaan Belanda. 

Batalyon ini dibentuk di Bandung pada tanggal 2 Desember 1945, dalam masa konflik dan kekacauan sosial sejak takluknya Jepang kepada Sekutu. 

Batalyon ini terdiri dari bekas tawanan perang dan interniran orang Belanda dan indo, serta orang pribumi yang mendaftar seperti Ambon, Manado, Timor. 

Komandan batalyon pertama ialah Kapten J.C. Pascua, batalyon ini awalnya dilatih di gedung bekas Akademi Militer Kerajaan (Koninklijke Militaire Academie) di Bandung, yang sebelumnya juga digunakan sebagai penjara (kamp) militer Allied Prisoners of War and Interness (APWI) 

Julukan 'Andjing NICA' karena mereka menggunakan lencana 'anjing menyalak' sebagai identitas batalyon. 

Oleh pihak Nasionalis merupakan semacam hinaan bagi kaum pendukung pihak Belanda. 

Pada awalnya batalyon ini melakukan patroli dan operasi 'pembersihan' di wilayah Cimahi. Setelah kedatangan tiga batalyon militer sukarelawan dari Belanda pada bulan April 1946, yaitu Batalyon 1-3 RI (de Watermannen), Batalyon 1-5 RI (de Krokodillen), dan Batalyon 1-9 RI (de Friezen) maka daerah operasi mereka pun diperluas, sehingga mencakup Bandung utara dan selatan. 

Batalyon Andjing NICA saat itu telah menjadi bagian dari Brigade V, yang bertanggung jawab menjaga Bandung dari berbagai aktivitas 'para teroris' 

Pada masa Agresi Militer 1, antara 21 Juli s/d 4 Agustus 1947, batalyon ini memulai operasi dari Bandung, kemudian ke Palintang, Tanjungsari, Cirebon, Tegal, Purwokerto dan Gombong. 

Pada kwartal keempat tahun 1947, batalyon ini diterjunkan di Pangandaran, serta melakukan operasi ke Karanganyar. 

Pada masa gencatan senjata setelah Agresi Militer I, batalyon ini melakukan operasi 'pembersihan' di Kroya dan Ajibarang. 

Pada masa Agresi Militer 2, batalyon ini bergerak dari Gombong ke Purworejo, kemudian ke Magelang. 

Saat Perjanjian Roem Roijen, Batalyon Andjing NICA ditugaskan untuk mengamankan jalur evakuasi Salam, Muntilan, Pabelan dan Blondo. Selanjutnya tugas batalyon ini beralih pada penjagaan keamanan. 

Para komandan batalyon Andjing NICA : 

  1. Kapten J.C. Pasqua (2 Desember 1945 s/d 21 Januari 1946)
  2. Mayor T. Willer (21 Januari 1946 s/d 2 Desember 1946)
  3. Mayor J.A. Scheffelaar (2 Desember 1946 s/d 5 Mei 1947)
  4. Mayor A. van Zanten (5 Mei 1947 s/d 25 Juli 1949)
  5. Mayor Loon (25 Juli 1949 s/d 13 Desember 1949)
  6. Kapten A.E.J. Schlosmacher (13 Desember 1949 sampai dibubarkan) 

Posted by QhubiL at 2:15 AM
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

About Me

My photo
QhubiL
View my complete profile

Blog Archive

  • ►  2021 (7)
    • ►  July (1)
    • ►  April (6)
  • ▼  2020 (210)
    • ►  November (1)
    • ►  October (26)
    • ►  September (8)
    • ►  August (42)
    • ►  March (36)
    • ▼  February (35)
      • Ayang-Ayang gung
      • ular besi penyelamat Republik
      • Kisah Horor Mal Klender, Jakarta Timur, pasca keru...
      • Bung Hatta
      • Kotak Pandora
      • Larry Tesler pencipta Copy Paste
      • Terakota
      • Pemberantasan Buta Huruf (PBH)
      • Ibrahim bin Adham
      • Pangeran Diponegoro
      • Ronggowarsito
      • saceundeung
      • Serat Centhini
      • sosial eksperimen
      • Bujangga Manik
      • michat
      • ARUNG PALAKKA, TETE JONKER & SPEELMAN
      • durga
      • Prasasti Calcutta
      • madura
      • trunojoyo
      • Kahuripan
      • Calon Arang
      • airlang
      • KEDIRI
      • peta
      • keker
      • TIMUR DEKAT KUNO
      • Andjing NICA
      • Daftar buku perjalanan
      • Mendez Pinto
      • sejarah PUNK
      • Punk & Komunis
      • MALARI (Malapetaka Limabelas Hari)
      • Sejarah STM 3 BONSER
    • ►  January (62)
  • ►  2019 (1)
    • ►  December (1)
Watermark theme. Powered by Blogger.