

Keragaman etnis dan budaya menjadi ciri khas dan kekayaan tersendiri bangsa Indonesia, dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Uniknya, setiap etnis di Indonesia memiliki senjata khas yang menjadi simbol kebesaran dari sejumlah etnis tersebut. Etnis Jawa misalnya, memiliki keris sebagai senjata kebesaran mereka, etnis Sunda terkenal dengan kujangnya, etnis Madura terkenal dengan celuritnya dan etnis Betawi yang masyhur dengan Golok Betoknya yang berumur 800 tahun.
Sebagai sebuah senjata pusaka, keberadaan Golok Betok merupakan fase awal asal muasal senjata dalam sejarah nusantara. Bahkan, sebelum senjata khas Jawa Barat kujang ada, Golok Betok sudah ada konsepnya terlebih dahulu. Namun, karena Kerajaan Pajajaran memohon kepada Sang Empu agar dibuatkan secepatnya sebuah senjata bernama kujang, pembuatan Golok Betok menjadi tertunda.
“Saat ini, keberadaan Golok Betok yang dulunya biasa digunakan para jagoan dari Betawi sudah hampir punah” cerita Aziz Munandar, ahli pengobatan tradisional yang juga salah seorang kolektor benda berharga.
Di tangannya, senjata pusaka berusia 800 tahun itu terlihat masih terawat dengan baik dan tidak sembarang orang bisa melihatnya dari dekat. Karena keberadaannya yang mulai langka, Azis menjamin hanya segelintir orang saja yang masih memilikinya. Kalau pun ada di tangan orang awam, bisa jadi Golok Betok itu adalah golok imitasi yang tidak memiliki sejarah panjang sebagaimana Golok Betok miliknya.
No comments:
Post a Comment